Friday, December 30, 2016

LUNGGUH ING KURSIMU DEWE-DEWE


Sang Akar yang linglung mencari-cari sinar matahari padahal yang terbaik baginya justru menyerap dan menyimpan air sebanyak-banyaknya bukan menyapa matahari untuk kelangsungan sebuah kehidupan.
Metabolisme kehidupan butuh keseimbangan, bukan daun,akar dan ranting yang saling menghakimi ,saling merasa paling benar yang lainnya salah besar....

em.. Pak tani pun bliang pohonku terserang hama,
Bukan hama yang menghampiri tapi embrio hama yang tumbuh dari akar ataupun daun yang lupa fitrahnya,
Akar lupa mencari air dan daun lupa menyerap sinar mentari,
sehingga mengering yang melapukan semua sendi kehidupan..

Akal; hati dan pikiran manusia akan dikebiri Nafs-nya sendiri..
Pak tani pun bilang... sabar iku penting !
Atur nafasmu mugo lahir bathinmu gampang anggone Eling ...
Eling karo Sing Gawe lan Sing Ngatur uripmu...

Ya Rohman Ya Rohim
Kulo mboten nyuwun sugih nopo malih melarat...
Kulo mboten nyuwun gesang nopo malih sedo...
Tapi kulo nyuwun lan nyuwun ridho Gusti pangeran

Thursday, December 29, 2016

Mengenal makna sebutan SWT (Subhanahu wa Ta’ala) ,SAW ( Shallallahu `alaihi Wa Sallam), AS (Alaihis Salam) dan RA (Radhiyallahu `anhu/`anha / `anhum)

  • ”SWT” adalah singkatan dari dua sifat Allah, yaitu ”Subhanahu wa Ta’ala.” Rincian maknanya adalah:

    S = Subhanahu, artinya: Yang Mahasuci
    w = wa, artinya: dan
    T = Ta’ala, artinya: Yang Mahatinggi, Mahamulia
  •  
  •  
  •  Saw merupakan singkatan dari Shallallahu `alaihi Wa Sallam,sebuah lafaz yang disunnahkan keada kita untuk mengucapkannya ketika menyebut nama Rasulullah SAW. Artinya adalah semoga Allah memberikan shalawat dan salam kepadanya. 
  •   Perintah untuk  bershalawat kepada Rasulullah SAW merupakan perintah dari Al-Quran yaitu " Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya ."(QS. Al-ahzab : 56)
  •  
  • As biasa digunakan untuk menyingkat lafaz Alaihis Salam yang bermakna Semoga keselamatan dilimpahkan kepadanya. 
  •  Ungkapan ini biasanya diberikan kepada para nabi dan Rasul termasuk juga para malaikat. 
  • " Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul."(QS. Ash-Shaffaat : 181)
  •  
  • Ra biasa digunakan untuk menyingkat lafaz Radhiyallahu `anhu/`anha / `anhum.  Lafaz ini juga merupakan ungkapan dan doa yang disematkan kepada para  shahabat Rasulullah SAW. 
  • Maknanya adalah Semoga Allah meredhainya. Bila kata  terakhirnya `anhu maka dhamirnya untuk dia satu orang laki-laki. Bila kata terakhirnya `anhum maka dhamirnya mereka (jama`) dan bila kata teakhirnya `anha maka dhamirnya untuk dia seorang wanita. 

Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita dalam mencari ridho Alloh Subhanahu wa ta'ala


  "TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA DI BLOG INI , SEMOGA BERMANFAAT"
  Klik Follow untuk mendapatkan artikel terbaru dari blog ini

Tuesday, December 27, 2016

TEXT MENGHAFAL SURAH YASIN

Asalamualaikum sahabatku,
monggo silahkan dibaca 

Bismillahirohmanirrohim
Surat Yasin terdiri dari 83 ayat, semuanya turun di Mekkah kecuali ayat nomor 45 turun di Madinah.

Bissmillahhirrohmannirrohim
1. Yaa Siin
Yaa siin
2. Wal Qur’anil hakiim
Demi Al Qur’an yang penuh hikmah,
3. Innaka laminal mursaliin
Sesungguhnya kamu salah seorang dari Rasul-rasul,
4. ‘Alaa shirathim mustaqiim
(yang berada) di atas jalan yang lurus,
5. Tanziilal ‘aziizir rahiim
(sebagai wahyu) yang diturunkan oleh Yang Maha Perkasa lagi Penyayang,
6. Li tunzira qauman ma undzira aabaauhum fahum ghaafiluun
agar kamu memberi peringatan kepada kaumyang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.
7. Laqad haqqal qaulu ‘alaa aktsarihim fahumlaa yu’minuun
Sesungguhnya telah pasti berlaku perkataan (ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman.
8. Inna Ja’alna fii a’naqihim aghlaalan fahiya ilal adzqani fahum muqmahuun
Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka(diangkat) ke dagu, maka karena itu mereka tengadah.
9. Wa-ja ‘alna min baini aidiihim saddan wa min khalfihim saddan fa aghsyainaahum fahum la yubshirrun
Dan Kami adakan di hadapan mereka dindingdan di belakang dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.
10. Wa sawaa-un ‘alaihim a-andzartahum amlam tunzirhum laa yu’minuun
Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman.
11. Innama tunziru manittaba-adz dzikra wa khasyiyar-rahmana bil-ghaibi fabasy-syirhu bimagfiratin wa ajrin kariim
Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihatnya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.
12. Innaa nahnu nuhyil-mautaa wanaktubu maa qaddamuu wa aatsaarahum, wa kulla syai-in ahsainaahu fii imaamim mubin
Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yangmereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).
13. Wadlrib lahum matsalan ash-haabal-qaryati idz jaa-ahal-mursaluun
Dan buatlah bagi mereka suatu perumpamaan, yaitu penduduk suatu negeri ketika utusan-utusan datang kepada mereka;
14. Idz arsalnaa ilaihimuts naini fakadz dzabuuhumaa fa‘azzaznaa bi tsaalitsin faqaaluu innaa ilaikum mursaluun
(yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga utusan itu berkata:” Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu “.
15. Qaaluu ma antum illaa basyarum mits-lunaa wa maa anzalarrahmaanu min syai-in in antum illaa takdzibuun
Mereka menjawab:” Kamu tidak lain hanyalahmanusia seperti kami dan Allah Yang Maha Pemurah tidak menurunkan sesuatupun, kamu tidak lain hanyalah pendusta belaka “.
16. Qaalu rabbunaa ya’lamu inna ilaikum la mursaluun
Mereka berkata:” Tuhan kami mengetahui bahwa sesungguhnya kami adalah orang yang diutus kepada kamu.
17. Wa maa ‘alaina illal balaqhul-mubiin
Dan kewajiban kami tidak lain hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas “.
18. Qaalu innaa tathayyarnaa bikum lail lam tantahuu lanarjuman-nakum walayamas-sannakum minnaa ‘adzaabun aliim
Mereka menjawab:” Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami akan merajam kamu dan kamu pasti akan mendapat siksa yang pedih dari kami “.
19. Qaaluu thaa’irukum ma’akum, a-in dzukkirtum, bal antum qaumum musrifuun
Utusan-utusan itu berkata:” Kemalangan kamu itu adalah karena kamu sendiri. Apakahjika kamu diberi peringatan (kamu bernasib malang)? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas “.
20. Wa jaa-a min aqshal-madiinati rajuluy yas-‘aa qaala yaa qaumit tabi’ul mursaliin
Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas-gegas ia berkata:” Wahai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu,
21. Ittabi’uu man laa yas-alukum ajran wa hum muhtaduun
ikutilah orang yang tiada minta balasan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
22. Wa maa liya laa a’budul-ladzi fatharanii wa ilaihi turja’uun
Mengapa aku tidak menyembah (Tuhan) yangtelah menciptakan dan yang hanya kepada-Nya kamu (semua) akan dikembalikan?
23. A-attakhidzu minduunihii aalihatan in yuridnirrahmaanu bidlurril laa tughnii ‘annii syafaa ‘atuhum syai-aw wa laa yunqidzun
Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain-Nya jika (Allah) Yang Maha Pemurah menghendaki kemudharatan terhadapku, niscaya syafaat mereka tidak memberi manfaat sedikitpun bagi diriku dan mereka tidak (pula) dapat menyelamatkanku?
24. Innii idzal lafii dlalaalim mubiin
Sesungguhnya aku kalau begitu pasti berada dalam kesesatan yang nyata.
25. Innii aamantu birabbikum fasma’uun
Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; maka dengarkanlah (pengakuan keimanan) ku.
26. Qiilad-khulil jannata qaala yaa laita qaumiiya’lamuun
Dikatakan (kepadanya): “Masuklah ke surga”.Ia berkata: “Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui,
27. Bimaa ghafaralii rabbii wa ja-‘alnii minal mukramiin
apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan”.
28. Wa maa andzalnaa ‘alaa qaumihii min ba’dihii min jundim minas sama-i wa maa kunnaa munziliin
Dan Kami tidak menurunkan kepada kaumnya sesudah dia (meninggal) suatu pasukanpun dari langit dan tidak layak Kami menurunkannya.
29. In kaanat illaa shaihataw wahidatan faidzaa hum khaamiduun
Tidak ada siksaan atas mereka melainkan satu teriakan saja; maka tiba-tiba mereka semuanya mati.
30. Yaa hasratan ‘alal-ibaadi ma ya’tiihim mir rasuulin illa kaanuu bihii yastahziuun
Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu, tiada datang seorang rasulpun kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya.
31. Alam yarau kam ahlaknaa qablahum minalquruuni annahum ilaihim la yarji’uun
Tidakkah mereka mengetahui berapa banyaknya umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, bahwasanya orang-orang (yang telah Kami binasakan) itu tiada kembali kepada mereka.
32. Wa in kullul lamma jamii’ul ladainaa mukhdlaruun
Dan setiap mereka semuanya akan dikumpulkan lagi kepada Kami.
33. Wa aayatul lahumul-ardlul-maitatu, ahyainaahaa wa akhrajnaa minhaa habban faminhu ya’kuluun
Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan daripadanya biji-bijian, maka daripadanya mereka makan.
34. Waja-‘alna fiiha jan-naatim min nakhiilin wa a’naabin wa fajjarnaa fiihaa minal-’uyuun
Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air,
35. Liya ’kuluu min tsamarihii wa maa ‘amilathu aidiihim afala yasykuruun
supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?
36. Subhaanalladzii khalaqal-azwaaja kullahaa mimmaa tunbitul-ardlu wa min anfusihim wa mimmaa la ya’-lamuun
Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apayang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.
37. Wa aayatul lahumul lailu naslakhu minhunnahaara faidzaahum mudhlimuun
Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan,
38. Wasy-sayamsu tajrii limustaqarril lahaa dzaalika taqdiirul-aziizil ‘alim
dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
39. Walqamara qaddarnaahu manaazila hatta‘aada kal’urjunil qadiim
Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilahdia sebagai bentuk tandan yang tua.
40. Lasy-syamsu yanbaghi lahaa an tudrikal qamara wa lallailu saabiqun-nahaari wa kullun fii falakin yasbahuun
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
41. Wa aayatul lahum annaa hamalnaa dzurriy-yatahum filfulkil masyhuun
Dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan,
42. Wa khalaqnaa lahum mim mitslihii maa yarkabuun
dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti seperti bahtera itu.
43. Wa in nasya’ nugriqhum falaa shariikhalahum wa laa hum yunqadzuun
Dan jika Kami menghendaki niscaya Kami tenggelamkan mereka, maka tiadalah bagi mereka penolong dan tidak pula mereka diselamatkan.
44. Illa rahmatam minna wa mataa’an ilaihiin
Tetapi (Kami selamatkan mereka) karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai kepada suatu ketika.
45. Wa idzaa qiilla lahumuttaqu maa baina aidiikum wa maa khalfakum la’alakum turhamuun
Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Takutlah kamu akan siksa yang di hadapanmu dan siksa yang akan datang supaya kamu mendapat rahmat”, (niscaya mereka berpaling).
46. Wa maa ta’tiihim min ayatim min aayaati rabbihim illaa kaanuu ‘anhaa mu’ridliin
Dan sekali-kali tiada datang kepada mereka suatu tanda dari tanda-tanda kekuasaan Tuhan mereka, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya.
47. Wa idza qiila lahum anfiquu mimmaa razaqakumullaahu, qaalal-ladziina kafaruu lilladzina aamanuu, anuth’imu mal lau yasyaa-ullahu ath’amahuu, in an tum illaa fii dlalaalim mubiin
Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Nafkahkanlah sebahagian dari rezeki yang diberikan Allah kepadamu”, maka orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman: “Apakah kami akan memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki tentulah Dia akan memberinya makan, tiadalah kamu melainkan dalam kesesatan yang nyata”.
48. Wa yaquluuna mataa hadzal wa’du in kuntum shadiqiin
Dan mereka berkata: “Bilakah (terjadinya) janji ini (hari berbangkit) jika kamu adalah orang-orang yang benar?”
49. Maa yandhuruuna illaa shaihataw waahidatan ta’khuzuhum wahum yakhish-shimuun
Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar.
50. Falaa yastathi-’uuna taushiyatan wa laa ilaa ahlihim yarji’uun
Lalu mereka tidak kuasa membuat suatu wasiatpun dan tidak (pula) dapat kembali kepada keluarganya.
51. Wa nufikha fish-shuuri fa idzaa hum minalajdaatsi ilaa rabbihim yansiluun
Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka ke luar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.
52. Qaaluu yaa wailanaa man ba’atsanaa minmarqadinaa haadza maa wa-’adar-rahmaanu wa shadaqal-mursaluun
Mereka berkata: “Aduhai celakalah kami? Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)?” Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasul (Nya).
53. In kaanat illaa saihataw waahidatan fa idzaahum jamii’ul ladaina muhdlaruun
Tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan saja, maka tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami.
54. Falyauma laa tuzhlamu nafsun syai-aw wa laa tujzauna illaa maa kuntum ta’maluun
Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikitpun dan kamu tidak dibalasi,kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan.
55. Inna ash-haabal jannatil yauma fii syughulin faakihuun
Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka).
56. Hum wa azwajuhum fii dhilaalin ‘alal araaiki muttakiuun
Mereka dan isteri-isteri mereka berada dalamtempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan.
57. Lahum fiihaa faakihatuw wa lahum maa yadda’uun
Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta.
58. Salaamun qaulam mir rabbir rahiim
(Kepada mereka dikatakan): “Salam”, sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.
59. Wamtaazul yauma ayyuhal mujrimuun
Dan (dikatakan kepada orang-orang kafir): “Berpisahlah kamu (dari orang-orang mukmin) pada hari ini, hai orang-orang yang berbuat jahat.
60. Alam a’had ilaikum yaa banii aadama anlaa ta’budusysyaithaana innahuu lakum ‘aduwwum mubiin
Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaithan? Sesungguhnya syaithan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu”,
61. Wa ani’buudunii, haadzaa shiraathum mustaqiim
dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus.
62. Wa laqad adlalla minkum jibilan katsiran afalam takuunuu ta’qiluun
Sesungguhnya syaithan itu telah menyesatkan sebahagian besar di antaramu. Maka apakah kamu tidak memikirkan?
63. Hadzihii jahannamul lati kuntum tuu’aduunInilah Jahannam yang dahulu kamu di ancam (dengannya).64. Islauhal yauma bimaa kuntum takfuruun
Masuklah ke dalamnya pada hari ini disebabkan kamu dahulu mengingkarinya.
65. Alyauma nakhtimu ‘alaa afwaahihim wa tukallimunaa aidiihim wa tasyhadu arjuluhum bimaa kaanuu yaksibuun
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.
66. Walau nasyaa-u lathamasnaa ‘alaa a’yunihim fastabaqush-shirata fa-annaa yubshiruun
Dan jikalau Kami menghendaki pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka; lalu mereka berlomba-lomba (mencari) jalan. Maka betapakah mereka dapat melihat (nya).
67. Walau nasyaa-u lamasakhnaahum ‘alaa makaanatihim famastathaa’uu muddliyyaw walaa yarji’uun
Dan jikalau Kami menghendaki pastilah Kami robah mereka di tempat mereka berada; maka mereka tidak sanggup berjalan lagi dantidak (pula) sanggup kembali.
68. Wa man nu’ammirhu nunakkishu filkhalqi afala ya’qiluun
Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian (nya). Maka apakah mereka tidak memikirkan?
69. Wa maa ‘allamnahusy-syi’ra wa maa yanbaghi lahu in huwa illa dzikruw wa Qu’aanum mubiin
Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah layak baginya. Al Qur’an itu tidak lainhanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan,
70. Liyunzira man kaana hayyan wa yahiqqal qaulu ‘alal kaafiriin
Supaya dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dansupaya pastilah (ketetapan azab) terhadap orang-orang kafir.
71. Awalam yarau annaa khalaqnaa lahum mimmaa ‘amilat aidiinaa an’aaman fahum lahaa maalikuun
Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakan binatang ternak untuk mereka yaitu sebahagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami sendiri, lalu mereka menguasainya?
72. Wadzallalnaaha lahum faminhaa rakuubuhum wa minha ya’kuluun
Dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka; maka sebahagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebahagiannya mereka makan.
73. Walahum fiiha manaafi’u wa masyaribu afala yasykuruun
Dan mereka memperoleh padanya manfaat dan minuman. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?
74. Wattakhadzu min duunillahi aalihatan la’allahum yunsaruun
Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar mereka mendapat pertolongan.
75. Laa yastathi’uuna nashrahum wahum lahum jundum muhdlaruun
Berhala-berhala itu tiada dapat menolong mereka; padahal berhala-berhala itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka.
76. Falaa yahzunka qauluhum inna na’lamu maa yusirruuna wa maa yu’linuun
Maka janganlah ucapan mereka menyedihkan kamu. Sesungguhnya Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan danapa yang mereka nyatakan.
77. Awalam yaral-insaanu annaa khalaqnaahu min nuthfatin fa idza huwa khasiimum mubiin
Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!
78. Wa dlaraba lanaa matsalaw wanasiya khalqahu qaala man yuhyil ‘idhaama wahiya ramiim
Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata:
“Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang, yang telah hancur luluh?”
79. Qul yuhyiihal ladzi ansya-ahaa awwala marratin wa huwa bikulli khalqin ‘aliim
Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. DanDia Maha Mengetahui tentang segala makhluk,80. Allazi ja’ala lakum minasy syajaril-akhdlarinaaran fa idza antum minhu tuuqiduunyaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu.”
81. Awalaisal ladzii khalaqas samaawaati wal-ardla biqaadirin ‘alaa ayyakhluqa. mitslahum balaa wahuwal khallaqul ‘alim
Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? Benar, Dia berkuasa. DanDialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui.
82. Innamaa amruhuu idza araada syai-an anyayaquula lahuu kun fa yakun
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” Maka terjadilah ia.
83. Fasubhanal ladzi bi yadihii malakuutu kullisyai’in wa ilaihi turja’uun
Maka Maha Suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
Demikian artikel ini kami susun,
Bilamana terdapat kekeliruan pada artikel ini sudilah kiranya pembaca memberikan kritik dan saran.
Akhirnya harapan dan doa semoga artikel ini bermanfaat serta diridhoi Alloh swt sebagai amal ibadah bagi kita semua. Amin


  "TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA DI BLOG INI , SEMOGA BERMANFAAT"
  Klik Follow untuk mendapatkan artikel terbaru dari blog ini

Wassalam
Jhoniecomodo

Saturday, December 24, 2016

Perjalanan Sang Sholawat Badar yang akhirnya dikenal umat negeri

                                                      Sholawat Badar

صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى طـهَ رَسُـوْلِ اللهِ
صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى يـس حَبِيْـبِ اللهِ
تَوَ سَـلْنَا بِـبِـسْـمِ اللّهِ وَبِالْـهَادِى رَسُـوْلِ اللهِ
وَ كُــلِّ مُجَـا هِـدِ لِلّهِ بِاَهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
اِلهِـى سَـلِّـمِ اْلا ُمـَّة مِـنَ اْلافـَاتِ وَالنِّـقْـمَةَ
وَمِنْ هَـمٍ وَمِنْ غُـمَّـةٍ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
اِلهِى نَجِّـنَا وَاكْـشِـفْ جَـمِيْعَ اَذِ يـَّةٍ وَا صْرِفْ
مَـكَائـدَ الْعِـدَا وَالْطُـفْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
اِلهِـى نَـفِّـسِ الْـكُـرَبَا مِنَ الْعَـاصِيْـنَ وَالْعَطْـبَا
وَ كُـلِّ بـَلِـيَّـةٍ وَوَبـَا بِا َهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
فَكَــمْ مِنْ رَحْمَةٍ حَصَلَتْ وَكَــمْ مِنْ ذِلَّـةٍ فَصَلَتْ
وَكَـمْ مِنْ نِعْمـَةٍ وَصَلَـتْ بِا َهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
وَ كَـمْ اَغْـنَيْتَ ذَالْعُـمْرِ وَكَـمْ اَوْلَيْـتَ ذَاالْفَـقْـرِ
وَكَـمْ عَافَـيـْتَ ذِاالْـوِذْرِ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
لَـقَدْ ضَاقَتْ عَلَى الْقَـلْـبِ جَمِـيْعُ اْلاَرْضِ مَعْ رَحْبِ
فَانْـجِ مِنَ الْبَلاَ الصَّعْـبِ بِا َهْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
ا َتَيـْنَا طَـالِـبِى الرِّفْـقِ وَجُـلِّ الْخَـيْرِ وَالسَّـعْدِ
فَوَ سِّـعْ مِنْحَـةَ اْلاَيـْدِىْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
فَـلاَ تَرْدُدْ مَـعَ الْخَـيـْبَةْ بَلِ اجْعَلْـنَاعَلَى الطَّيْبـَةْ
اَيـَا ذَاالْعِـزِّ وَالْهَـيـْبَةْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
وَ اِنْ تَرْدُدْ فَـمَنْ نَأْتـِىْ بِـنَيـْلِ جَمِيـْعِ حَاجَا تِى
اَيـَا جَـالِى الْمُـلِـمـَّاتِ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
اِلهِـى اغْفِـرِ وَاَ كْرِ مْنَـا بِـنَيـْلِ مـَطَا لِبٍ مِنَّا
وَ دَفْـعِ مَسَـاءَةٍ عَـنَّا بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
اِلهِـى اَنـْتَ ذُوْ لُطْـفٍ وَذُوْ فَـضْلٍ وَذُوْ عَطْـفٍ
وَكَـمْ مِنْ كُـرْبـَةٍ تَنـْفِىْ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ
وَصَلِّ عَـلَى النـَّبِىِّ الْبَـرِّ بـِلاَ عَـدٍّ وَلاَ حَـصْـرِ
وَالِ سَـادَةٍ غُــــرِّ بِاَ هْـلِ الْبَـدْ رِ يـَا اَللهُ

Asal Usul Sholawat Badar
Sholawat Badar adalah rangkaian sholawat berisikan tawassul dengan nama Allah, dengan Junjungan Nabi s.a.w. serta para mujahidin teristimewanya para pejuang Badar. Sholawat ini adalah hasil karyaKyai Ali Manshur, yang merupakan cucu KH. Muhammad Shiddiq, Jember. Oleh itu, Kyai ‘Ali Manshur adalah anak saudara atau keponakan KH. Ahmad Qusssyairi.

Ulama besar dan pengarang kitab “”Tanwir al-Hija” yang telah disyarahkan dengan judul “Inarat ad-Duja“oleh ulama terkemuka Haramain, Sayyid ‘Alawi bin ‘Abbas bin ‘Abdul ‘Aziz al-Maliki al-Hasani.
Diceritakan bahawa karya ini ditulis oleh Kiyai ‘Ali Manshur sekitar tahun 1960, tatkala kegawatan umat Islam Indonesia menghadapi fitnah Partai Komunis Indonesia (PKI). 

Ketika itu, Kiyai ‘Ali adalah Kepala Kantor Departemen Agama Banyuwangi, juga menjadi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama di situ. Keadaan politik yang bercelaru saat itu dan kebejatan PKI yang bermaharajalela membunuh massa, bahkan ramai kiyai yang menjadi mangsa mereka, menyebabkan terlintas di hati Kiyai ‘Ali, yang memang mahir membuat syair ‘Arab sejak nyantri di Pesantren Lirboyo Kediri lagi, untuk menulis satu karangan sebagai sarana bermunajat memohon bantuan Allah s.w.t. Dalam keadaan sedemikian, Kiyai ‘Ali tertidur dan dalam tidurnya beliau bermimpi didatangi manusia-manusia berjubah putih – hijau, dan malam yang sama juga, isteri beliau bermimpikan Kanjeng Nabi s.a.w.

Setelah siang, Kiyai ‘Ali langsung pergi berjumpa dengan Habib Hadi al-Haddar Banyuwangi
dan menceritakan kisah mimpinya tersebut. Habib Hadi menyatakan bahawa manusia-manusia berjubah tersebut adalah para ahli Badar. Mendengar penjelasan Habib yang mulia tersebut, Kyai ‘Ali semakin bertekad untuk mengarang sebuah syair yang ada kaitan dengan para pejuang Badar tersebut. Lalu malamnya, Kyai ‘Ali menjalankan penanya untuk menulis karya yang kemudiannya dikenali sebagai “Sholawat al-Badriyyah” atau “Sholawat Badar“.
Apa yang mengherankan ialah keesokan harinya, orang-orang kampung mendatangi rumah beliau dengan membawa beras dan bahan makanan lainnya. Mereka menceritakan bahwa pagi pagi sekali mereka telah didatangi orang berjubah putih menyuruh mereka pergi ke rumah Kyai ‘Ali untuk membantunya karena satu kenduri akan diadakan di rumahnya. Itulah sebabnya mereka datang dengan membawa bahan makanan tersebut menurut kemampuan masing-masing. Tambah pelik lagi apabila malamnya, hadir bersama untuk bekerja membuat persiapan kenduri orang-orang yang tidak dikenali siapa mereka.

Menjelang keesokan pagi, serombongan habaib yang diketuai oleh Habib ‘Ali bin ‘Abdur Rahman al-Habsyi Kwitang tiba-tiba datang ke rumah Kiyai ‘Ali. Tidak tergambar kegembiraan Kiyai ‘Ali menerima tetamu istimewanya tersebut. Setelah memulakan perbicaraan bertanyakan khabar, tiba-tiba Habib ‘Ali Kwitang bertanya mengenai syair yang ditulis oleh Kiyai ‘Ali tersebut. Tentu sahaja Kiyai ‘Ali terkejut kerana hasil karyanya itu hanya diketahuinya dirinya seorang dan belum dimaklumkan kepada sesiapa pun. Tapi beliau mengetahui, ini adalah satu kekeramatan Habib ‘Ali yang terkenal sebagai waliyullah itu. Lalu tanpa lengah, Kiyai ‘Ali Manshur mengambil helaian kertas karangannya tersebut lalu membacanya di hadapan para hadirin dengan suaranya yang lantang dan merdu. Para hadirin dan habaib mendengarnya dengan khusyuk sambil menitiskan air mata kerana terharu. Setelah selesai dibacakan Sholawat Badar oleh Kiyai ‘Ali, Habib ‘Ali menyeru agar Sholawat Badar dijadikan sarana bermunajat dalam menghadapi fitnah PKI.
”Ya akhi , mari kita perangi genjer –genjer PKI itu dengan sahalawat Badar ! ”kata Habib Ali kwitang mantap . setelah itu Habib Ali kwitang memimpin doa , lalu rombongan itu memohon diri .Maka sejak saat itu masyhurlah karya Kiyai ‘Ali tersebut.

Selanjutnya, untuk mempopulerkan shalawat badar , Habib ‘Ali Kwitang telah mengundang para ulama dan habaib ke Kwitang untuk satu pertemuan, termasuk dijemput ialah Kyai ‘Ali Manshur bersama pamannya KH. Ahmad Qusyairi. Dalam pertemuan tersebut, Kyai ‘Ali sekali lagi diminta untuk mengumandangkan Sholawat al-Badriyyah gubahannya itu. Maka bertambah masyhur dan tersebar luas Sholawat Badar ini dalam masyarakat serta menjadi bacaan popular dalam majlis-majlis ta’lim dan pertemuan.

  "TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA DI BLOG INI , SEMOGA BERMANFAAT"
  Klik Follow untuk mendapatkan artikel terbaru dari blog ini

Thursday, December 22, 2016

Sholawat Al Burdah

MAULAAYA SHOLLI WA SALLIM DAA IMAN ABADAA
ALAA HABIBIKA KHAIRAL KHALQI KULLIHIMII
AMIN TADZAKKURI JII ROO NIM BIDZI SALAMII
MAZAJTA DAM'AN JAROO MIM MUQLATIM BIDAMII
AMHABBATIRRIHU MIN TILQO I KAADZIMATIN
WA AUMADHOL BARQU FII DZULMAA I MIN IDHOMII
DOSA-DOSA MANUSIA ADA GANJAR DAN SIKSA
DOSA ANAK DURHAKA ADA GANJAR DAN SIKSA
RIDHA AYAH IBUMU RIDHA ALLAH PADAMU
MURKA AYAH IBUMU MURKA ALLAH PADAMU
YAA RABBIBIL MUSTHAFAA BALLIGH MAQOO SHIDANAA
WAGFHIR LANAA MAMADHOO YAA WAASI'AL KAROOMII.
#RIWAYAT SANG PENYAIR  SHOLAWAT BURDAH#
Nama lengkap Syaikh Al-Imam Al-Bushiri adalah Syarafuddin Abu Abdillah Muhammadbin Sa’id bin Hammad bin Muhsin bin Abdullah bin Shanhaji bin Hilal Ash-Shanhaji.Beliau lahir pada hari Selasa bulan Syawwal tahun 608 H. atau 1211 M. di daerah Dalash, tapi tumbuh besar dan menjalani kehidupannya di Bushir, sebuah daerah di Mesir, sehingga kemudian lebih dikenal dengan nama Imam Al-Bushiri.Beliau berasal dari keturunan sebuah kelompok suku yang dikenal dengan Bani Habnun di Maghrib (Maroko).
#Masa Kecil Syaikh Imam Al-Bushiri
Sejak kecil beliau sudah menghafalkan Al-Qur’an serta mempelajari ilmu-ilmu agama dan bahasa arab. Beliau di didik oleh ayahnya sendiri dalam mempelajari Al-Qur’an, disamping berbagai ilmu pengetahuan lainnya.Kemudian beliau belajar kepada ulama-ulama di zamannya, untuk memperdalam ilmu agama dan kesustraan Arab, kemudian beliau pindah ke Kairo, dan disanalah beliau kemudian menjadi seorang sastrawan dan penyair ulung. Kemahirannya di bidang sastra ini melebihi para penyair pada zamannya.Karya-karya kaligrafinya juga terkenal. Tulisannya sangat indah.Beliau mempelajari disiplin ilmu khat dan kaidah-kaidahnya dari Syaikh Ibrahim bin Abu Abdillah Al-Bushiri. Penguasaannya tentang khat (Kaligrafi), baik praktis maupun teoritis membuat banyak pelajar menimba ilmu kepadanya.Dalam seminggu, yang belajar ilmu ini kepadanya lebih dari seribu orang. (Demikian disebutkan dalam pengantar kitab syarh Burdah, karya Syaikhul Islam Ahmad bin Muhammad bin Hajar Al-Haitami).
Sejak masa kanak-kanak, beliau dikenal sebagai orang yangwara’(sangat berhati-hati karena takut dosa).Pernah suatu ketika beliau akan diangkat menjadi pegawai pemerintahan kerajaan Mesir, tetapi karena melihat perilaku pegawai kerajaan yang tidak cocok dengan prinsipnya, beliau pun menolaknya.Pada awal kehidupannya, Al-Bushiri berprofesi sebagai (guru) pengajar dalam mata pelajaran tulis-menulis di beberapa kelompok belajar di daerah Bilbis. Kemudian beliau meninggalkan tugas-tugasnya dan meninggalkan kesenangan dunia, lalu menyendiri dalam kehidupan tasawuf dan menghabiskan waktunya untuk beribadah.
Beliau pergi keIskandariyah (Alexandria) untuk menjadi murid Al-Quthb Abul Abbas Al-Mursi.Al-Bushiri dan Ibnu ‘Athaillah As-Sakandari adalah dua murid dari Abu Abbas.Bila Al-Bushiri di anugrahi keunggulan dalam bentik syair, sedangkan Ibnu ‘Athaillah (Pengarang Al-Hikam) dianugrahi keunggulandalam bentuk prosa (natsar).
#Guru-guru Syaikh Imam Al-BushiriAl-Bushiri berguru kepada banyak tokoh ulama, diantaranya :
*.Syaikh Ibrahim bin Abu Abdillah Al-Bushiri.Dari Syaikh Ibrahim bin Abu Abdillah Al-Bushiri, beliau mempelajari disiplin ilmu khat dan kaidah-kaidahnya.*.Abu Hayyan Atsirudin Muhammad bin YusufAl-Ghamathi Al-Andalusi.
*.Fathuddin Abul Fath Muhammad bin Muhammad Al-Umari Al-Andalusi Al-Isybili Al-Mushri.Yang terkenal dengan sebutan Ibn Sayyidin Nas dan ‘Izz bin Jama’ah Al-Kanani Al-Hamawi. Al-Bushiri tekun belajar kepada para gurunya ini.Dari Syeikh Al-Mushri inilah tampak pada diriAl-Bushiri suatu keberkahan, dalam agama, ilmu, kewara’an dan kewalian. Karena ketekunannya dalam belajar.
Semenjak itu beliau memilih cara yang lain dalam mengarang syairnya. Maka jadilah syairnya berisi tasawuf, pujian dan sholawat kepada Rasulullah SAW. Dan beliau pun memurnikan cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya.
#Karya-karya Syaikh Imam Al-Bushiri
Di antara karya-karya Al-Bushri adalah :*.Shalawat Mudhariyah.Shalawat Mudhariyah adalah salah satu syairkarya Imam Al-Bushiri yang sangat besar keutamaannya. Banyak disebutkan dalam kitab-kitab dzikir dan syair.Dinamakan Mudhariyah, karena penisbatan Nabi SAW kepada salah satu datuk beliau yang bernama Mudhor.Salah satu keistimewaan shalawat ini disebutkan dalam kitab“Bughyah Ahl Al-‘ibadah wa Al-Aurad”Syarh Ratib Qutb Zamanih Al-Haddad karya Al-Habib Alwi bin Ahmad Al-Haddad.Dikisahkan :Bahwa Imam Al-Bushiri menyusun shalawat ini dipinggir sebuah pantai, ketika sampai pada syair ke-34 yang berbunyi:
ثٌمَّ الصَّلَاةُ عَلَى الْمٌخْتَارِ مَا طَلَعَتْشَمْسُ النَّهَارِ وَمَا قَدْ شَعْشَعَ الْقَمَرْ
Tiba-tiba dari tengah laut datang seorang laki-laki berlari diatas permukaan air dan menghampirinya sanbil berdiri dihadapannya serta berkata:“Cukup.., akhirilah shalawatmu sampai bait ini, karena kamu telah membuat lelah para malaikat yang mencatat keutamaan pahala shalawat ini”.
Dan akhirnya Imam Bushiri menutup shalawatnya dengan permohonan ridho Allahuntuk Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
*.Shalawat Al-Hamziyyah Wa Al-Kawakib Ad-durriyyahShalawat Al-Hamziyyah Wa Al-Kawakib Ad-durriyyah, yang kita kenal sekarang ini denganQashidah “Burdah Al-Madih”.Al-Bushiri sebenarnya tak hanya terkenal dengan karya Burdah-nya. Beliau juga dikenal sebagai seorang ahli ilmu fiqh dan ilmu kalam.Namun, nama Burdah telah menenggalamkan ketenarannya sebagai seorang sufi besar yang memiliki banyak murid.Dan karena fenomena karya Burdah-nya di pandang sebagai puncak karya sastra dalam memuji Rasulullah SAW, Al-Bushiri digelar“Sayyidul Madah”yang artinya “Penghulu para pemuji Rasulullah SAW”.
RIWAYAT BURDAH
Dan sebab-sebab khusus dikarangnya qashidah Burdah. Suatu ketika Al-Bushiri menderita sakit lumpuh sehingga tidak dapat bangun dari tempat tidurnya. Lalu dibuatnya syair-syair yang berisi pujian kepada Nabi, dengan maksud memohon syafa’atnya. Di dalam tidurnya, ia mimpi berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW. Nabi mengusap wajah Al-Bushiri, kemudian dia melepaskan jubahnya dan mengenakannya ke tubuh Al-Bushiri.
Saat ia bangun dari mimpinya, seketika itu juga ia sembuh dari lumpuhnya.
Al-Bushiri adalah seorang yang menjalani kehidupan sebagaimana layaknya para sufi, yang tercermin dalam kezuhudannya, ketekunannya beribadah, serta ketidaksukaannya pada kemewahan dan kemegahan duniawi. Di kalangan para sufi, iatermasuk dalam jajaran sufi besar. Sayyid Mahmud Faidh Al-Manufi menulis di dalam bukunya, Jawharat al-Awliya’, bahwa Al-Bushiri tetap konsisten dalam hidupnya sebagai seorang sufi sampai akhir hayatnya.
Wafat Syaikh Imam Al-BushiriImam Al-Bushiri wafat di kota Iskandariyah, Alexandria, Mesir, pada tahun 696 H atau 1296 M.Jenazah beliau dimakamkan di samping masjid besar, tak jauh dari masjid itu terdapat makam sang guru, Syaikh Imam Abu Al-Abbas Al-Mursi.

  "TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA DI BLOG INI , SEMOGA BERMANFAAT"
  Klik Follow untuk mendapatkan artikel terbaru dari blog ini
 

Wednesday, December 21, 2016

Belajar Aksara Jawa HaNaCaRaKa


Aksara Jawa, dikenal juga sebagai Hanacaraka dan Carakan , adalah salah satu aksara tradisional Nusantara yang digunakan untuk menulis bahasa Jawa dan sejumlah bahasa daerah Indonesia lainnya seperti bahasa Sunda dan bahasa SasakTulisan ini berkerabat dekat dengan aksara Bali.

Dalam sehari-hari, penggunaan aksara Jawa umum digantikan dengan huruf Latin yang pertama kali dikenalkan Belanda pada abad ke-19.Aksara Jawa resmi dimasukkan dalam Unicode versi 5.2 sejak 2009. Meskipun begitu, kompleksitas aksara Jawa hanya dapat ditampilkan dalam program dengan teknologi Graphite SIL, seperti browser Firefox dan beberapa prosesor kata open source, sehingga penggunaannya tidak semudah huruf Latin. Kesulitan penggunaan aksara Jawa dalam media digital merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kurang populernya aksara tersebut selain di kalangan preservasionis. -wiki


Cara Belajar Aksara Jawa HaNaCaRaKa Lengkap Dan Cepat Bisa

Aksara Jawa adalah sistem tulisan Abugida yang ditulis dari kiri ke kanan. Setiap aksara di dalamnya melambangkan suatu suku kata dengan vokal /a/ atau /ɔ/, yang dapat ditentukan dari posisi aksara di dalam kata tersebut. Penulisan aksara Jawa dilakukan tanpa spasi (scriptio continua), dan karena itu pembaca harus paham dengan teks bacaan untuk dapat membedakan tiap kata. Selain itu, dibanding dengan alfabet Latin, aksara Jawa juga kekurangan tanda baca dasar, seperi titik dua, tanda kutip, tanda tanya, tanda seru, dan tanda hubung.

Aksara Jawa dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsinya. Aksara dasar terdiri dari 20 suku kata yang digunakan untuk menulis bahasa Jawa modern, sementara jenis lain meliputi aksara suara, tanda baca, dan angka Jawa. Setiap suku kata dalam aksara Jawa memiliki dua bentuk, yang disebut nglegena (aksara telanjang), dan pasangan (ini adalah bentuk subskrip yang digunakan untuk menulis gugus konsonan).

Kebanyakan aksara selain aksara dasar merupakan konsonan teraspirasi atau retrofleks yang digunakan dalam bahasa Jawa Kuno karena dipengaruhi bahasa Sanskerta. Selama perkembangan bahasa dan aksara Jawa, huruf-huruf ini kehilangan representasi suara aslinya dan berubah fungsi.

Sejumlah tanda diakritik yang disebut sandhangan berfungsi untuk mengubah vokal (layaknya harakat pada abjad Arab), menambahkan konsonan akhir, dan menandakan ejaan asing. Beberapa tanda diakritik dapat digunakan bersama-sama, namun tidak semua kombinasi diperbolehkan.-wiki-

BAB I
Aksara Nglegena


Aksara Jawa memiliki 20 huruf utama yang disebut aksara nglegena atau aksara telanjang..
memiliki vokal dasar "a"
Aksara ini sudah dapat membentuk kata/kalimat tanpa diberi imbuhan apapun selama kata/kalimat tersebut bervokal a.


Cara Mudah Belajar Aksara Jawa Hanacaraka

Beberapa contoh penulisan dalam aksara jawa dengan hanya menggunakan aksara nglegena


===============================

===============================

===============================



BAB II

SANDANGAN


1. Sandangan Swara

Sandhangan digunakan dengan menambahkan beberapa "coretan" pada satu aksara nglegena untuk merubah bunyinya.

wulu = vokal "i"

================================================
suku = vokal "u"

================================================
pepet = vokal "e" (e pada kata "semut")

================================================
taling = vokal "e" (e pada kata "bebek")

================================================
taling tarung = vokal "o"

================================================

catatan : adalah letak aksara nglegen


Beberapa contoh penulisan menggunakan sandhangan swara

 

=======================================

=======================================

=======================================


 2. Sandhangan Panyigeg Wanda

 Sandhangan berikutnya adalah merubah suara untuk huruf mati.

 LAYAR = huruf "r" mati

contoh penggunaan =

 WIGYAN = huruf "h" mati

contoh penggunaan =

 CECAK = huruf "ng" mati

contoh penggunaan =

 PANGKON
untuk mematikan semua huruf, kecuali ra, ha dan nga.

contoh penggunaan =

==========================================

==========================================


catatan : pangkon hanya digunakan diakhir kalimat.
untuk huruf mati ditengah kalimat, menggunakan aksara pasangan.



 3. Sandhangan Wyanjana

 terdapat 3 jenis sandhangan wyanjana

Cakra = menambah "ra" dan mematikan huruf yang diimbuhi

================
contoh penggunaan ;



Keret = menambah "re" dan mematikan huruf yang diimbuhi

================
contoh penggunaan ;



Pengkal = menambah "ya" dan mematikan huruf yang diimbuhi

================
contoh penggunaan ;



BAB III
Aksara Pasangan


Aksara Pasangan Di Huruf Aksara Jawa

Aksara pasangan digunakan sebagai cara untuk mematikan huruf yang diberi pasangan.
digunakan untuk mematikan huruf ditengah kata/kalimat (mematikan huruf diakhir kalimat adalah menggunakan pangkon)

sebagai contoh apabila kita menuliskan nama ID saya..
Digdadinaya
maka penulisannya adalah sebagai berikut





step by step penulisan
- huruf Da diberi wulu baca = Di
- huruf Ga
- Pasangan huruf Da yang mematikan huruf diatasnya sehingga Ga terbaca "G", sedangkan pasangan Da tetap di baca "Da"
- huruf Da diberi wulu baca = Di
- huruf Na
- huruf Ya

 note =
- pasangan Ha, Sa, dan Pa diletakkan di sebelah kanan huruf yang dipasangkan.
- pemberian sandangan, adalah pada huruf yang dipasangkan, bukan pada pasangan.
misal

yang diberi sandangan suku adalah huruf na, bukan pasangan da.
- cakra menggantikan pasangan "ra"
- keret menggantikan pasangan "ra" dengan vokal "e"
- pengkal menggantikan pasangan "ya"



BAB IV
AKSARA LAINNYA


Aksara Swara


Digunakan sebagai huruf Kapital (ditulis di depan), untuk menulis nama, nama negara, nama daerah dan segala sesuatu yang dihormati.
 
contoh

 


Aksara Murda

Digunakan sebagai huruf Kapital (ditulis di depan), untuk menulis nama, nama negara, nama daerah dan segala sesuatu yang dihormati.
 
contoh

 


TIPS Mudah Untuk Menghapal Aksara Nglegena

  • pastikan anda hapal urutannya
    "hanacaraka, datasawala, padhajayanya, magabathanga"
    anda dapat pula mengingat-ingat cerita terciptanya aksara jawa oleh Ajisaka, karena apabila anda tau cerita tersebut, maka akan lebih mudah untuk menghapal
  • untuk menghapal bentuknya, ada beberapa cara yang saya pakai.
    sebaiknya anda menulis aksara jawa ini di kertas, sebagai latihan.
    buatlah kotak dengan ukuran 5x4 seperti dibawah ini
  •  
    kita akan mengisi kotak- kotak tersebut satu persatu

    - kita mulai dari huruf yang paling mudah, yaitu "ra" dan huruf "ga". huruf "ra" sangat mudah dihafal karena memiliki bentuk paling sederhana menyerupai huruf "n" kecil dalam aksara latin. Sedangkan huruf "ga" menyerupai huruf "m"
  •  
    - setelah itu kita menuju ke dua huruf yang cukup mudah lainnya, yaitu huruf "pa" dan "ya"
    huruf "pa" mempunyai 2 punuk yang dihubungkan oleh satu garis datar
    sedangkan huruf "ya" mempunyai 3 punuk yang dihubungkan oleh 3 garis datar

    - huruf selanjutnya adalah huruf "wa" dimana "wa" menyerupai "pa" dengan ujung runcing menghadap kedalam di punuk kedua.
     
  •  
    - huruf "dha" kita masukan dengan menambahkan sedikit melingkar di garis penghubung kedua punuk pada huruf "wa".
     
  •  
    - kemudian huruf "da", penulisan huruf "da" menyerupai huruf "pa" dengan sudut melingkar sebelum garis naik keatas pada punuk kedua
  •  
    - dilanjutkan dengan huruf "sa" yang merupakan kebalikan dari huruf "da".

    - huruf "ca" mempunyai bentuk dasar yang sama dengan huruf "sa" ditambah ujung runcing seperti huruf "wa"
  •  
    - huruf "na" mempunyai bentuk dasar yang sama dengan huruf "da" tetapi garis penghubung kedua punuk dimulai dari tengah, bukan dari bawah.
     
  •  
    - huruf "ka", sama persis dengan huruf "na", hanya tinggal ditambah satu kaki di bagian belakang.
  •  
    - Selanjutnya adalah huruf "ha" yang berkebalikan dengan huruf "la", dimana huruf "ha" adalah huruf "pa" yang ditambah satu kaki dibelakangnya dan huruf "la" adalah huruf "pa yang ditambah satu kaki didepannya.
     
  •  
    - huruf "ta" adalah huruf "wa" yang mendapatkan satu kaki dibelakangnya sehingga menyerupai huruf "ha"
  •  
    - selanjutnya adalah huruf "nga" huruf ini terdiri dari 2 bagian yang terpisah.

    - dengan mengingat bentuk huruf "nga" kita dapat mengingat pula bentuk huruf "ba" ("nga" ditambah satu kaki dibagian belakang") dan
    huruf "nya" ("nga" ditambah dua kaki dibagian belakang")
     
  •  
    - huruf "tha" hanya dibedakan oleh satu kurva kecil di akhir bagian pertama dengan huruf "nga"
  •  
    - kedua huruf terakhir menyerupai huruf "pa" yaitu;
    huruf "ma" dengan lekukan menyerupai huruf "E" dipunuk pertama
    huruf "ja" dengan lekukan menyerupai huruf "R" dipunuk kedua"
  •